Sabtu 08 Mar 2014 21:10 WIB

Banyak Taksi di Sydney Tidak Laik Jalan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Investigasi yang dilakuan ABC mendapatkan bukti kuat kalau sejumlah taksi di Sydney kondisinya tidak laik jalan dan berisiko membahayakan keselamatan penumpang.

Investigasi ini menindaklanjuti keluhan sejumlah pengemudi taksi, ABC menyewa montir berijin untuk memeriksa taksi secara acak dari beberapa operator berbeda. Investigasi ini menyoroti sejumlah aspek keselamatan yang penting termasuk kondisi rem, suspensi, ban dan kondisi laik jalan kendaraan umum lainnya. Investigasi ini menemukan sejumlah pelanggaran.

Seorang pengemudi taksi di Sydney, Michael Hatrick yang telah menjalani  profesi ini selama 30 tahun mengaku beberapa tahun terakhir sangat khawatir dengan ketidaklaikan kendaraan yang dikemudikannya.

"Banyak sekali masalah terutama dengan rem, suspensi dan sering juga ada masalah dengan setir dan ban,” kata Hatrick.

Saking prihatinnya, Hatrick bahkan bersedia membiayai sendiri pengecekan taksinya di bengkel mobil berijin, meski beresiko dipecat jika ketahuan melakukan itu.

"Saya sudah mengemudikan banyak mobil taksi dan saya menyaksikan sendiri betapa banyak supir taksi sekarang mengemudikan mobil yang tingkat kelaikan jalannya sangat mengerikan,” katanya.

"Saya merasa banyak stasiun pemeriksaan taksi sekarang hanya melakukan pemeriksaan asal-asalan,terutama di depot pengelolaan taksi -.yakni operator yang mengoperasikan hanya sekitar 30 atau 40 taksi" tambahnya.

Ban tidak layak

Mekanik kendaraan berpengalaman Ray Tabone secara independen memeriksa tudingan yang dikatakan Hatrick dan setelah diperiksa kendaraan taksi Hatrick memang diakui tidak laik jalan.

"Faktanya – kendaraan itu tidak laik jalan dalam pemeriksaan saya menemukan dua roda depannya sudah sangat tipis dan itu seharusnya sudah diganti,” paparnya.

Dan yang lebih mengejutkan menurut Tabone taksi itu baru saja keluar dari bengkel.

"Olinya masih sangat bersih, jadi pasti mobil ini baru-baru ini diperiksa di bengkel,seharusnya kedua ban itu ikut diganti,"  kata Tabone.

Tabone juga mengaku menemukan cacat lain yang lebih serius di kendaraan taksi yang diperiksanya dan beresiko membahayakan keselamatan penumpang.

"Mesinnya rusak  ada bagian mesinnya yang mencuat dan bisa memicu kecelakaan,harusnya mesin itu juga diganti ketika mobil ini masuk bengkel,” katanya.

Hatrick mengatakan operator taksi sebenarnya mengetahui  kondisi tersebut namun tidak melakukan apa-apa. Tudingan ini diamini sejumla pengemudi taksi lain di Sydney. 

Seorang supir taksi yang tidak mau disebutkan namanya mengaku selama 3 tahun bekerja di beberapa operator taksi itu mengatakan semua taksi yang dikemudikannya memiliki masalah mesin serius.

"Suspensi dan rem adalah dua  masalah utama di taksi dan itu sangat berbahaya,” katanya.

"Orang bisa kapan saja melintas didepan taksi kita tanpa pemberitahuan – dan itu sering sekali saya alami. Dan tanpa rem yang baik dan klakson bisa saja terjadi kecelakaan,” katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement