REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Afrika Selatan dan Rwanda saling mengusir diplomatnya, Jumat, di tengah meningkatnya perselisihan di antara kedua negara menyangkut upaya pembunuhan terhadap seorang jenderal Rwanda yang berada di pengasingan di Johannesburg.
Kigali mendepak keluar enam diplomat Afrika Selatan setelah Pretoria menjatuhkan ultimatum terhadap tiga pejabat Rwanda untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 72 jam.
"Kami telah mengusir enam diplomat Afrika Selatan sebagai balasan dan keprihatinan terhadap Afrika Selatan yang melindungi para pembangkang yang bertanggung jawab melakukan serangan teroris di Rwanda," kata Menteri Luar Negeri Rwanda, Louise Mushikiwabo, melalui Twitter.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan para utusan Rwanda dicurigai terkait dengan percobaan pembunuhan terhadap mantan pemimpin tentara Rwanda yang berada di Johannesburg, Kayumba Nyamwasa.
''Sekelompok pria bersenjata pada Senin malam menjelang Selasa menyerbu kediaman Nyamwasa di daerah tenggara kota tersebut dan mencarinya,'' kata Kongres Nasional Rwanda.
Nyamwasa sejauh ini sudah lolos dari dua kali percobaan pembunuhan. Pihak tersebut tidak meragukan bahwa mereka yang selalu berupaya mengenyahkan Jenderal Nyamwasa kemungkinan juga berada di balik serangan.
''Diplomat-diplomat Afrika Selatan sedang kembali pulang malam ini," demikian menurut seorang sumber diplomatik.
Para pejabat kementerian luar negeri Afrika Selatan menolak untuk berkomentar dengan mengatakan bahwa pernyataan akan dikeluarkan kemudian.