REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Sebuah pesawat penumpang Malaysia Airlines yang membawa 239 orang, termasuk 227 penumpang dan 12 awak, telah kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara setelah meninggalkan ibukota Malaysia Kuala Lumpur, maskapai mengatakan Sabtu (8/3).
Kedutaan Besar China di Malaysia telah membentuk tim darurat yang dipimpin oleh Duta Besar China untuk menangani insiden tersebut.
Malaysia Airlines mengatakan penerbangan MH370, Boeing 777-200, kehilangan kontak dengan Pengawas Lalu Lintas Udara Subang sekitar pukul 02.40 waktu setempat Sabtu pagi (18.40 GMT Jumat) .
Otoritas penerbangan China telah mengkonfirmasikan bahwa ada 160 warga negara China naik pesawat tersebut.
Pesawat meninggalkan Bandara Internasional Kuala Lumpur pada pukul 12.41 Sabtu (16.41 GMT Jumat) dan diperkirakan akan mendarat di Beijing pada pukul 6.30 hari yang sama (22.30 GMT Jumat).
"Penerbangan itu membawa 227 penumpang (termasuk dua bayi), dan 12 anggota awak," kata perusahaan penerbangan itu dalam sebuah pernyataan yang dimuat di situsnya.
"Malaysia Airlines saat ini sedang bekerja sama dengan pihak berwenang dan telah mengaktifkan tim pencarian dan penyelamatan mereka untuk menemukan pesawat," kata perusahaan penerbangan itu.
Penerbangan MH370 dengan 227 penumpang dan 12 anggota awak kehilangan kontak radar di wilayah udara yang dikendalikan oleh Vietnam pada dini hari Sabtu pagi.