Sabtu 08 Mar 2014 17:48 WIB

Operasi Gabungan Digelar Untuk Temukan Malaysia Airlines yang Hilang

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
  Lokasi kontak terakhir dari pesawat MH 370 Malaysia Airlines yang terpantau oleh radar.
Foto: AP/flightradar24.com
Lokasi kontak terakhir dari pesawat MH 370 Malaysia Airlines yang terpantau oleh radar.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Operasi gabungan dilakukan sejumlah negara untuk menemukan pesawat Malaysia Airlines yang hilang di atas periaran Laut Cina Selatan pada Sabtu (8/2). Kapal dan pesawat dari negara-negara di sekitar perairan menjelajahi area untuk menemukan pesawat.

Malaysia dan Vietnam tengah menggelar operasi gabungan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. Sementara Cina dan Filipina masing-masing mengirim kapal ke Laut Cina Selatan untuk melakukan proses pencarian.

Filipina juga mengirim sebuah pesawat militer untuk membantu pencarian.Sebelumnya media pemerintah Vietnam menutip seorang pejabat senior angkatan laut, mengatakan telah mendeteksi sinyal pesawat di wilayah selatan Vietnam. Namun laporan tersebut segera dibantah Kementerian Transportasi Malaysia.

"Kami melakukan segalanya untuk menemukan pesawat, dan memastikan setiap sudut yang memungkinkan untuk ditangani," ujar Menteri Transportasi Malaysia Hishamuddin Hussein di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Laksamana Ngo Van Phat dari Vietnam kemudian mengkonfirmasi pernyataan terkait penemuan sinyal pesawat. Ia mengatakan pada Reuters, pernyataan tersebut merujuk pada lokasi yang diduga berada di bawah jalur penerbangan pesawat.

Kini pencarian dan penyelamatan kapal dilakukan pasukan maritim Malaysia, mencapai daerah di mana pesawat terakhir melakukan kontak. Badan Penegakkan Maritim Malaysia mengatakan, pesawat terakhir melakukan kontak pada sekitar pukul 04.30 waktu Singapura.

Namun hingga saat ini belum ditemukan tanda-tanda reruntuhan di sekitar wilayah kontak terakhir.Pesawat dengan nomor penerbangan MH370, terakhir melakukan kontak udara di 120 mil lepas pantai timur kota Malaysia, kota Bharu. Tak ada laporan cuaca buruk di daerah tersebut.

Chief Executive Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya mengatakan, penumpang berjumlah 227 orang dan berasal dari 14 negara berbeda. Mereka antara lain 152 orang berasal dari Cina, 38 Malaysia, tujuh dari Indonesia, enam warga Australia, lima India, empat Prancis, dan tiga warga Amerika Serikat. Termasuk satu bayi Cina dan satu bayi AS.

Situs pelacakan pesawat flightaware.com menunjukkan, pesawat terbang di atas timur laut Malaysia setelah lepas landas. Pesawat kemudian naik pada ketinggian 35 ribu kaki. Setelahnya pesawat menghilang dari catatan pelacakan website beberapa menit kemudian.

Pesawat meninggalkan Kuala Lumpur pada pukul 00.21 waktu setempat. Malaysia Airlines MH370 dijadwalkan mendarat di Beijing pada pukul 06.30 hari yang sama." Kami sangat menyesal bahwa kita telah kehilangan semua kontak dengan penerbangan MH370," kata Jauhari.

Malaysia Airlines selama ini merupakan salah satu operator penerbangan dengan catatan keselamatan terbaik dan layanan terlengkap di kawasan Asia-Pasifik. Pilot pesawat MH370 adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah (53 tahun), telah bergabung dengan maskapai sejak 1981 dan memiliki 18.365 jam pengalaman penerbangan.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement