REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah Indonesia terus mengikuti perkembangan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang membawa 239 penumpang, termasuk tujuh warga negara Indonesia (WNI) dalam perjalanan dari Kuala Lumpur (KL), Malaysia ke Beijing, Cina, Sabtu (8/3).
Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengaku terus mengikuti perkembangan insiden ini dan telah memberikan instruksi kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) KL dan KBRI Beijing untuk mengambil langkah-langkah antisipatif yg diperlukan. Marty juga telah melaporkan perkembangan ini kepada Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono untuk mendapat arahan lebih lanjut.
“Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Kuala Lumpur telah melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan pihak Malaysia Airlines untuk mengidentifikasi dan klarifikasi informasi terkait ketujuh WNI tersebut,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Sabtu.
Dia menambahkan, KBRI KL telah menempatkan pejabatnya di Kuala Lumpur International Airport untuk terus berkomunikasi dengan pihak Malaysia Airlines dan memfasilitasi keluarga penumpang. Kementerian Luar Negeri bersama KBRI Kuala Lumpur dan KBRI Beijing terus memonitor upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak untuk menemukan pesawat tersebut.
Kementerian Luar Negeri, kata Marty, menyampaikan simpati yang mendalam kepada keluarga penumpang, khususnya ketujuh WNI dimaksud dan mengharapkan pesawat dan penumpang dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.
“Kementerian Luar Negeri akan terus berupaya menjangkau dan mengkomunikasikan kepada keluarga dari ketujuh penumpang WNI tersebut mengenai perkembangan penanganan insiden ini,” ujarnya.