REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah Malaysia membantah penemuan puing pesawat di wilayah Vietnam pascahilangnya pesawat Malaysia Airline rute Kuala Lumpur-Beijing, Sabtu pagi. Dalam berita yang disiarkan stasiun MetroTV pada Sabtu sore, Pelaksana Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan pemerintah Malaysia telah bekerja sama dengan beberapa negara seperti China, Vietnam dan Indonesia untuk mencari pesawat yang hilang tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara Malaysia Airlines Liu Guoha mengatakan pihaknya saat ini telah mengirimkan tim ke Malaysia untuk mencari pesawat yang hilang tersebut. Pesawat Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH370 itu membawa 239 penumpang, tujuh diantaranya adalah warga negara Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan keprihatinan atas hilangnya pesawat tersebut. "Kami merasakan keprihatinan dan mendoakan keselamatan bagi seluruh penumpang pesawat tersebut," kata Marty.
Dia juga memastikan terdapat tujuh warga negara Indonesia di dalam pesawat tersebut. "Kemlu sudah mendapat nama WNI tersebut dan pihak maskapai sedang menghubungi keluarga penumpang," katanya.
Marty mengatakan bahwa sudah memerintahkan KBRI Kualalumpur dan KBRI Beijing untuk memantau perkembangan pencarian pesawat itu oleh tim "search and rescue" (SAR). Penumpang pesawat itu terdiri atas 152 warga Cina, 38 orang Malaysia, tujuh Indonesia, lima India, tujuh Australia, tiga Prancis, tiga Amerika Serikat, dua Selandia Baru, dua Ukraina, dua Kanada, masing-masing satu dari Rusia, Italia, Taiwan, Belanda dan Austria.
Pilot pesawat itu adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah, warga negara Malaysia berumur 53 tahun. Zaharie bekerja di Malaysia Airlines sejak 1981 dan memiliki 18,365 jam terbang.