REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Takehiko Nakao meyakinkan institusi yang dipimpinnya akan mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur di Afghanistan dalam jangka panjang.
"ADB menyadari tantangan keamanan serta politik dan meneguhkan keyakinan akan komitmen jangka panjang kami untuk Afghanistan," kata Takehiko Nakao dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/3).
Sebagaimana diketahui, Presiden Nakao telah melakukan kunjungan ke Afghanistan pada awal Maret 2014. ADB menyatakan, Afghanistan yang telah didera konflik bertahun-tahun menghadapi banyak tantangan ke depan.
Untuk itu, menurut Nakao, pihaknya juga membutuhkan dukungan dari donor dan komunitas internasional yang lebih luas guna mempertahankan pekerjaan ADB di negara tersebut.
Dalam kunjungannya, Presiden menemui sejumlah perwakilan donor di Kabul dan menekankan pentingnya menyokong program Afghanistan Infrastructure Trust Fund (AITF). AITF, yang dibangun pada 2010, didanai dengan kontribusi dari pemerintahan Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris Raya. Pada akhir 2013, total pendanaan AITF secara kumulatif mencapai 271,2 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp 2.712 triliun.
ADB merupakan investor infrastruktur terbesar di Afghanistan dan berencana meningkatkan operasinya pada tahun-tahun mendatang. Lembaga keuangan multilateral tersebut menyatakan bahwa investasi pada masa depan di sektor energi akan berfokus pada perluasan jaringan transmisi listrik. ADB juga akan berkonsentrasi dalam memperbaiki interkonektivitas jalan dan jaringan transportasi, serta memodernisasi infrastruktur pertanian di Afghanistan.