REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan menargetkan stasiun trem di Kairo timur melukai sedikitnya satu orang pada Sabtu (8/3) waktu setempat.
Sejak militer menggulingkan presiden dari kubu Islam Muhammad Mursi pada Juli, gerilyawan telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Mesir, membunuh banyak tentara dan polisi. Namun, serangan terhadap sasaran sipil tetap langka.
"Bom rakitan lainnya berhasil dijinakkan di stasiun yang sama," kata para petugas keamanan.
Pada Februari, sebuah bom melanda sebuah bus yang membawa turis dekat perbatasan Taba di Sinai Selatan menewaskan tiga orang, termasuk tiga warga Korea Selatan.Kelompok Ansar Beit al-Maqdis terinspirasi Al Qaida mengklaim serangan itu.
Ansar juga mengaku bertanggung jawab atas serangan kelas tinggi termasuk bom mobil di satu markas polisi di Kairo dan penembakan juga dilakukan dari helikopter militer di Semenanjung Sinai. Kelompok yang berbasis di Sinai itu mengatakan serangan tersebut sebagai pembalasan untuk penumpasan mematikan yang dilakukan oleh pasukan keamanan terhadap pendukung Mursi.
Lebih dari 1.400 orang telah tewas dalam tindakan kekerasan, menurut Amnesty International. Ribuan orang lainnya juga telah dipenjara.