REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Enam negara masing-masing Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, China, dan Amerika Serikat sepakat mengerahkan tim SAR-nya untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dilaporkan hilang pada Sabtu (8/3) dini hari di Laut China Selatan.
Keenam negara juga sepakat untuk melakukan bantuan darurat bagi para penumpang pesawat jika keberadaannya telah diketahui pasti. Cina sejak Sabtu pagi telah menyatakan mekanisme darurat menanggapi hilangnya pesawat Malaysia Airlines B777-200 dalam penerbangan Kuala Lumpur-Beijing.
Vietnam telah menyiapkan kapal SAR dan pesawat untuk melakukan pencarian di sekitar perairan negara itu. Selain kapal SAR, Vietnam juga bersiap mengerahkan helikopter dan kapal patroli.
Perwakilan pemerintah Filipina juga menyatakan telah menyiapkan pesawat C-130 Hercules milik Angkatan Bersenjata Filipina, termasuk pasukan Angkatan Lau dan pesawat pengintai ke perairan Laut China Selatan, terutama di wilayah jalur perairan di wilayah Palawan.
Dari Bangkok dilaporkan, Pemerintah Thailand juga bersiap mengerahkan tiga kapal perangnya dan satu pesawat untuk membantu pencarian dan evakuasi korban.
Namun hingga kini statusnya masih "siaga" karena belum ada permintaan resmi bantuan dari pihak Malaysia, kata juru bicara Angkatan Laut Thailand Kan Deeubol.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 menerbangi jalur Kuala Lumpur-Beijing, dengan membawa sekitar 239 orang termasuk 12 awak pesawat. Dari jumlah tersebut, terdapat 154 warna negara China, tujuh warga negara Indonesia, 36 warga negara Malaysia, India, Singapura, Amerika Serikta dan lainnya.
Pesawat MAS MH370 itu lepas landas dari Kuala Lumpur, pukul 00.41 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Capital Beijing pada 06.30 waktu setempat. Pesawat terakhir melakukan kontak dengan menara kontrol di Subang, pada 02.40.