Ahad 09 Mar 2014 09:43 WIB

PM Irak Tuduh Saudi dan Qatar Deklarasikan Perang

Rep: gita amanda/ Red: Muhammad Hafil
Nuri al Maliki
Foto: Reuters
Nuri al Maliki

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Naouri al-Maliki menuduh Arab Saudi dan Qatar mendeklarasikan perang terhadap negaranya. Menurutnya kedua negara tersebut mendukung militan pejuang di Irak dan menyatakan perang.

Ini menjadi serangan langsung yang terbilang langka di antara negara-negara Teluk. Melengkapi keterlibatan Irak dalam pertumpahan darah paling buruk sejak 2008. Selama satu tahun ini, lebih dari 1.800 orang tewas.

Padahal pemilihan parlemen baru Irak dijadwalkan berlangsung bulan depan.Pertumpahand darah di negara itu, didorong oleh ketidakpuasan yang meluas di kalangan minoritas Arab Sunni di negara tersebut. Ditambah lagi adanya perang saudara di negara tetangga Suriah.

Kantor berita AFP melaporkan, Maliki di masa lalu menyalahkan negara-negara regional atas ketidakstabilan di Irak. Namun dalam wawancaranya dengan France 24, Sabtu (8/3), Maliki menuduh Saudi dan Qatar menggemakan hasutan sektarian.

"Mereka menyerang Irak, melalui Suriah dengan cara langsung dan mengumumkan perang terhadap Irak, dan sayangnya itu atas dasar sektarian dan politik," katanya.

"Kedua negara terutama bertanggung jawab untuk krisis sektarian dan teroris serta keamanan Irak."

Arab Saudi dan Qatar muncul sebagai saingian regional, mereka juga memberi dukungan pada pejuang yang menentang Presiden Bashar Al-Assad. Dalam beberpa pekan terakhir, Doha juga memberi dukungan pada Ikhwanul Muslimin dan Presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi.

Maliki mengatakan dalam wawancara, Riyadh dan Doha memberikan dukungan politik, keuangan dan media untuk pejuang Irak. Maliki juga menuduh kedua negara membeli senjata untuk kepentingan organisasi-organisasi pejuang di Irak.

sumber : al jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement