REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan menargetkan stasiun trem di Kairo timur melukai sedikitnya satu orang pada Sabtu, kata para pejabat keamanan Mesir.
Sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Moursi Juli, gerilyawan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Mesir, membunuh banyak tentara dan polisi.
Bom rakitan lainnya berhasil dijinakkan di stasiun yang sama, kata para petugas keamanan. Pada Februari, sebuah bom melanda sebuah bus yang membawa turis dekat perbatasan Taba di Sinai Selatan menewaskan tiga orang, termasuk tiga warga Korea Selatan.
Kelompok Ansar Beit al-Maqdis terinspirasi Al Qaida mengklaim serangan itu. Ansar juga mengaku bertanggung jawab atas serangan kelas tinggi termasuk bom mobil di satu markas polisi di Kairo dan penembakan juga dilakukan dari helikopter militer di Semenanjung Sinai.
Kelompok yang berbasis di Sinai itu mengatakan serangan tersebut sebagai pembalasan untuk penumpasan mematikan yang dilakukan pasukan keamanan terhadap pendukung Moursi.
Lebih dari 1.400 orang telah tewas dalam tindakan kekerasan, menurut Amnesty International. Ribuan orang lainnya juga telah dipenjara.