Senin 10 Mar 2014 08:16 WIB

Bertani di Lahan Sendiri, Warga Palestina Ditangkap Israel

Rep: Amri Amrullah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petani Palestina di Jalur Gaza
Foto: oxfam.org
Petani Palestina di Jalur Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Dua Petani Palestina terluka dan delapan lainnya ditahan pada Ahad (9/3) setelah pasukan Israel membubarkan puluhan warga Palestina ketika bercocok tanam di lahan pertanian. Mereka bertani di lahan yang disita Israel untuk pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur.

Muhammad Salama, seorang pejabat lokal pengurus desa Anata di kawasan itu, mengatakan kepada Ma'annews bahwa 100 orang dari desa mereka yang bertani di tanah mereka telah ditangkap. Mereka ditangkap oleh tentara Israel. Otoritas Israel beralasan, lahan mereka telah disita untuk pemukim Yahudi pada Juli 2013 lalu. 

Namun, kata dia, pihaknya bersikeras tetap menanam di lahan yang telah mereka miliki sejak lama tersebut setelah disita Israel. "Tak lama setelah penduduk desa tiba dan mulai bercocok tanam, polisi Israel menyerbu bersamaan dan menyerang Petani dengan semprotan merica sebelum menahan sembilan orang," kata Salama.

Dia mengatakan, Mahmoud Mustafa Ulayyan dan Muhammad Hassan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan setelah pingsan karena gas Israel. Pasukan Israel menangkap Moussa Hassan Salama, Mahmoud Saleh Ibrahim dan tujuh Petani lainnya. 

Salama mengatakan bahwa pemukim Israel telah menyita 100 hektar lahan pertanian warga Palestina dari Anata. Kemudian Israel membarikade lahan tersebut dengan kawat berduri.

Warga desa telah mengajukan gugatan terhadap para pemukim Yahudi sekitar, tetapi ia menambahkan keputusan pengadilan Israel akan kasus itu tidak pernah ada. Lebih dari 500.000 pemukim Israel tinggal di pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, langkah ini telah bertentangan dengan kesepakatan hukum internasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement