REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Empat orang yang ditahan sehubungan dengan ledakan bom menewaskan tiga polisi di Bahrain pekan lalu menunjukkan bahwa mereka telah dibimbing oleh teroris luar negeri.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan ledakan itu terjadi saat polisi berupaya untuk membubarkan para demonstran yang memblokir jalan di desa Daih di barat ibu kota Manama.
Satu pernyataan dari jaksa penuntut umum bahwa empat tersangka yang telah ditangkap mengaku melakukan serangan bom dengan dipandu oleh orang-orang lain. Namun, mereka tidak memberikan kebangsaan mereka, meskipun nama-nama itu mengesankan keempatnya adalah warga Bahrain.
"Hal itu juga dibuktikan dengan pernyataan-pernyataan mereka dan apa yang ditemukan melalui kesimpulan dan investigasi bahwa mereka bekerja di bawah bimbingan beberapa elemen teroris di luar negeri," kata pernyataan tersebut tanpa memberikan rincian lebih lanjut, Ahad (9/3).
Bahrain pada Kamis (6/3) lalu menuduh Syiah Iran mengobarkan pertumpahan darah di kerajaan itu. Seorang pejabat Iran menuduh negara pulau yang diperintah Sunni itu menyiksa serta memenjarakan para pengecamnya.
"Kekerasan yang kita lihat di Bahrain secara langsung didukung oleh unsur-unsur Republik Islam Iran," kata Menteri Luar Negeri Sheikh Khalid Bin Ahmed al-Khalifa kepada Dewan HAM PBB. "Ini adalah terorisme. Terencana. Murni dan sederhana".