Senin 10 Mar 2014 12:25 WIB

SBY: Indonesia Siap Bantu Cari Pesawat Malaysia

Rep: Esthi Maharani/ Red: Bilal Ramadhan
Keluarga salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, Surti Dahlia, menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) internasional keluarganya yang turut menjadi korban.
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Keluarga salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, Surti Dahlia, menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) internasional keluarganya yang turut menjadi korban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kesiapan Indonesia untuk ikut membantu dalam pencarian pesawat milik Malaysia yang hilang pada akhir pekan lalu. Ia pun menyampaikan rasa prihatin terhadap keluarga korban pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370 yang terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Lewat akun twitternya, ia mengatakan terus mengikuti perkembangan tentang peristiwa tersebut dari laporan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa. "Saya terus mengikuti laporan Menlu tentang hilangnya 7 WNI di pesawat MAS 777-200 ke Beijing. Indonesia siap kerja sama dalam misi pencarian," tulis Presiden SBY di akun Twitternya, @SBYudhoyono, Senin (10/3) pagi.

Sebelumnya, pihak militer Malaysia sudah menyampaikan permintaan bantuan kepada militer Indonesia. Panglima TNI, Jenderal Moeldoko pun langsung mengirimkan tim khusus. TNI AL memberangkatkan lima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan satu pesawat intai maritim untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines.

Dengan adanya bantuan dari Indonesia, Presiden SBY berharap musibah tersebut bisa menggugah semangat kerja sama di di kawasan. "Semoga momentum ini bisa digunakan untuk mengedepankan  persamaan, perdamaian & kerja sama di kawasan Cina Selatan untuk misi kemanusiaan,” katanya.

Enam negara masing-masing Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, China dan Amerika Serikat sepakat bersama-sama mengerahkan armada SAR militernya untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 dan mengevakuasi para korban.

Pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370 membawa 12 awak dan 227 penumpang, termasuk 154 warga negara China, kehilangan kontak dengan Menara Pengawas Lalu Lintas Udara Subang, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu pagi.

Hingga Senin pagi operasi pencarian multilateral dari tujuh negara dengan 22 pesawat dan 40 kapal perang dan patroli, belum menemukan titik terang keberadaan pesawat Malaysia Airlines yang membawa tujuh warga negara Indonesia, selain 154 warga China dan 12 kewarganegaraan lainnya.

Warga negara Indonesia yang terdaftar sebagai penumpang pesawat MH370 adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chyntia Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta dua orang terdaftar dengan nama Ferry Indra Suadaya, masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement