Senin 10 Mar 2014 14:26 WIB

Badan Aviasi Malaysia Akui, Kecelakaan MH 370 Jadi 'Misteri'

CEO Malaysian Airlines, Ahmad Jauhari Yahya (kiri) dan Kepala Departemen Aviasi Sipil Malaysia, Direktur Jenderal Datuk Azharuddin Abdul Rahman menjawab pertanyaan dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (10/3).
Foto: Reuters/Edgar Su
CEO Malaysian Airlines, Ahmad Jauhari Yahya (kiri) dan Kepala Departemen Aviasi Sipil Malaysia, Direktur Jenderal Datuk Azharuddin Abdul Rahman menjawab pertanyaan dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR/PHU QUOC ISLAND - Kepala Badan Aviasi Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, smengakui bahwa kecelakaan yang menimpa pesawat malaysia Airlines MH 370 adalah "misteri dunia penerbangan yang tidak terduga". Apalagi, pencarian bangkai pesawat hingga memasuki hari ketiga ini masih belum menemukan titik terang.  

Azharuddin bahkan mengakui bahwa pembajakan masih jadi salah satu kemungkinan yang tidak dapat dilewatkan begitu saja. Menurut ya, para penyidik sedang menelusuri semua kemungkinan yang menyebabkan hilangnya pesawat yang terbang menuju Bwijing, Cina, ini. 

"Sayangnya, kami bahkan belum juga menemukan tanda apa pun seperti bagian dari tubuh pesawat, apalagi pesawatnya," kata Azharuddin, Senin (10/3).

Pesawat P-3 milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dilaporkan menjelajahi bagian utara Selat Malaka pada Senin. Pesawat ini memiliki kemampuan menyisir wilayah 15.00 mil persegi setiap jam. 

"Pesawat kami memang mampu medetekai dengan jelas potongan kecil benda di air, namun sejauh ini hanya berupa potongan kayuatau sampai," kaya juru bicara Armada ke-7, Komandan William Marks, melalui pernyataan email. 

Puluhan kapal dan perahu dari tujuh negara terus menjelajahi lokasi sekitar Malaysoa dan sehelah selatan Vietnam. Beragam dugaan makin menguat, termasuk kemungkinan adanya bom atau pembajakan yang akhirnya menjatuhkan pesawat yang mengangkut 239 penumpang dan awak pesawat ini. 

Ahad lalu, Interpol mengonfirmasi bahwa setidaknya ada dua penumpang MH 370 yang menggunakan paspor curian. Penyidikan bahkan diperluas kepada beberapa orang lain untuk memastikan apakah mereka menggunakan dokumen palsu. 

Sebuah pesawat milik Vietnam sempat mengaku melihat potongan yang diduga bagian dari bangkai pesawat saat senja di wilayah Teluk Thailand dan Laut Cina Selatan. Namun, kapal-kapal dan pesawat lain yang menyisir lokasi saat hari terang ternyata tak menemukan bukti apa pun. 

Pesawat dengan nomor penerbangan MH 370 dikaporkan hilang kontak setelah terbang mencapai ketinggian 35 ribu kaki, 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement