Senin 10 Mar 2014 15:04 WIB

TNI: Puing-Puing Malaysia Airlines Belum Berhasil Ditemukan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Bilal Ramadhan
Indonesian Military Chief General Moeldoko (right)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Indonesian Military Chief General Moeldoko (right)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Panglima TNI, Jenderal Moeldoko mengatakan saat ini kapal-kapal TNI Angkatan Laut serta pesawat Angkatan Udara masih melakukan pencarian terhadap pesawat Malaysia Airlines yang hilang pada akhir pekan lalu.

Ia mengaku sudah diminta secara langsung oleh Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia untuk membantu pencarian. “Saya lihat kapal-kapal sudah dikerahkan lima kapal ada di selat malaka, sedangkan yang lain sedang beroperasi dan bertugas melakukan pencarian. Angkatan Udara juga mengerahkan pesawat untuk melakukan patrol udara sekaligus melihat perkembangan hilangnya pesawat Malaysia Airlines,” katanya saat ditemui di kantor presiden, Senin (10/3).

Ia mengatakan pencarian akan terus dilakukan sampai ada kabar atau penemuan terbaru. Hingga hari ini, lanjutnya, TNI belum menemukan tanda-tanda tersebut. Dikatakan Moeldoko, TNI berpatroli masih di kawasan Indonesia. Sebab, Malaysia juga meminta bantuan Vietnam dan Filipina. Menurutnya, hal ini mempermudah ranah pencarian pesawat.

Saat ini, pencarian pesawat Malaysia Airlines dikomandoi oleh armabar barat operasi gabungan dan armatimur komando operasi gabungan. Artinya, TNI AL dan AU saling bekerja sama tetapi dikomandoi oleh jajaran TNI AL. “Ada sedikit perubahan dalam operasi. Sebelumnya operasi laut dan udara dilakukan secara terpisah, sekarang saya lakukan perubahan,” katanya.

Moeldoko mengatakan Malaysia baru meminta bantuan untuk patroli militer, tetapi untuk bantuan intelijen belum ada. Ia mengingatkan dalam konteks ASEAN, ada Mou di bidang intelijen. Artinya, Malaysia bisa memanfaatkan hal tersebut untuk bantuan lebih menyeluruh. Ia juga melihat kemungkinan adanya aksi teroris dalam peristiwa tersebut.

“Mungkin saja ya aksi teroris. Semua serba mungkin seperti apa bentuknya kita belum bisa member masukan tapi kita harus waspada,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement