REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Bagasi lima orang yang melakukan check-in tapi tidak naik ke pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang dinyatakan bersih oleh Departemen Penerbangan Sipil (DCA) Malaysia.
"Kami memisahkan bagasi mereka. Setiap bagasi dicatat dan diberi nomor seri berbeda sehingga bisa dipastikan bagasi yang tepat telah dikeluarkan dari pesawat," kata Direktur Jendral DCA Datuk Azharuddin Abdul Rahman.
Sedang mengenai laporan dua penumpang yang menggunakan paspor curian, Azharuddin seperti dikutip Bernama mengatakan, rincian identitas mereka tidak bisa diungkapkan ke media agar tidak mengganggu penyelidikan.
Ia menegaskan bahwa pihak berwenang tengah menyelidiki kasus tersebut dan mereka telah melihat rekaman CCTV atas dua penumpang tersebut.
"Begitu kami mendapat laporan dari pihak berwenang, kami akan menginformasikan apa yang sudah didapatkan tim ahli," katanya.
Azharuddin mengatakan pengamanan di lapangan terbang antarabangsa Kuala Lumpur (KLIA) sudah sesuai dengan standar internasional dan memenuhi syarat Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
"Kami mempunyai Program Keamanan Penerbangan Sipil Nasional yang harus ditaati DCA sudah melakukan audit terhadap KLIA dan kami juga sudah diaudit oleh badan keamanan transportasi AS serta Australia dalam beberapa tahun terakhir," katanya.
Ia mengatakan pihak berwenang Malaysia telah memberikan reaski yang tepat dalam kasus ini meskipun hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah.
"Para pakar di seluruh dunia juga mengatakan bahwa area yang harus kami cakup sangat luas, kami semua harus bekerja bersama untuk menemukan pesawat," katanya.
Azharuddin mengatakan bahwa pihaknya tidak menetapkan batas waktu untuk operasi pencarian.
Sementara itu CEO MAS Ahmad Jauhari Yahya mengatakan pihak maskapai penerbangan akan menerbangkan keluarga penumpang dari China ke Kuala Lumpur hari ini atau besok.
"Kami sudah tawarkan masing-masing ua orang anggota keluarga penumpang akan diterbangkan hari ini ataukah besok, dan tiga lagi anggota keluarga akan dibawa kemudian," kata Yahya.
Pesawat MAS dengan nomor penerbangan MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 kru hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, sekitar satu jam setelah lepas landas dari KLIA pada Sabtu (8/3) pukul 00.41 waktu setempat. Pesawat naas tersebut seharusnya tiba di Beijing pada pukul 6.30 waktu setempat.
Sementara itu, dalam wawancara dengan stasiun televisi TV1, Azharuddin meminta masyarakat agar tidak terpengaruh berbagai spekulasi yang berkembang mengenai hilangnya pesawat MAS.
Masyarakat hendaknya bergantung pada laporan pihak berwenang ataupun MAS sehingga tidak mengganggu operasi pencarian dan penyelamatan serta menyebabkan kepanikan diantara keluarga penumpang pesawat tersebut.
"DCA berharap masyarakat akan memahami situasi ini karena pihak berwenang berusaha maksimal untuk menemukan pesawat dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada penerbangan MH370," katanya.