REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Raja Malaysia Abdul Halim Mu'adzam Shah menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarga. ‘’Saya dan Ratu menyampaikan simpati kami kepada para penumpang dan awak, terutama untuk keluarga mereka’’ katanya.
Banyak teori tentang hilangnya pesawat, mulai dari kecelakaan hingga pembajakan. Adanya dua penumpang yang naik pesawat dengan menggunakan paspor curian menambah kekhawatiran. Interpol mengonfirmasi tahu tentang paspor curian tetapi mengatakan tidak berwenang memeriksa database yang luas pada dokumen dicuri sebelum pesawat jet Boeing berangkat Sabtu.
Hanya segelintir negara yang secara rutin melakukan pemeriksaan tersebut. Ronald Noble, sekretaris jenderal Interpol mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang hubungan antara pencurian pasport dan hilangnya pesawat. ‘’Setiap warga tetap bisa naik penerbangan internasional menggunakan paspor yang dicuri dan terdaftar dalam database Interpol,’’ kata dia.
Noble mencaci pemerintah karena mereka tidak melakukan langkah preventif. Menurutnya, pemerintah ‘harus’ menunggu sebuah tragedi dulu baru menempatkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat.
Sementara, Malaysia mengaku memiliki data orang-orang dengan identitas palsu tersebut. ‘’Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa kami memiliki visual dari dua orang ini di CCTV,’’ kata Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein dalam sebuah konferensi pers. Ia menambahkan rekaman CCTV masih diperiksa.