REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sudah tigah hari pesawat Malaysia MH370 hilang setelah lepas landas menuju Cina. Belum adanya kejelasan mengenai kabar ditemukannya pesawat yang mengangkut 200 orang lebih membuat para keluarga korban melampiaskan kemarahannya.
Dilaporkan Skynews.com, seorang wanita terisak-isak berjalan menyusuri koridor Bandara di Cina untuk mengetahui kabar keluarganya, sementara temannya mencoba menghiburnya. Ada juga yang berteriak kepada petugas maskapai penerbangan dan melemparkan botol plastik,
Para keluarga lainnya lebih memilih menyewa hotel yang berada di dekat bandara untuk menunggu informasi terbaru yang dinilai mereka tidak memiliki kepastian. Keluarga korban meminta kepada pejabat pemerintahan untuk mengunjungi mereka, setidaknya dapat bersama-sama duduk menanti kabar kepastian hilangnya pesawat tersebut.
Psikolog Paul Yin mengatakan, banyak yang menulis di sebuah karton bahwa orang yang mereka cintai masih hidup. ''Apakah mereka percaya itu atau tidak, yang jelas kenyataannya sebagian besar dari mereka tidak membiarkan keluarganya pergi," katanya, Senin (10/3).
Keluarga yang lain memilih menunggu berita di internet atau menulis sesuatu yang positif di media sosial. Salah satunya Maira Elizabeth Nari, yang menulis di twitter: "Tuhan, satu-satunya hal yang saya inginkan adalah ayah saya, saya ingin ayah kembali..."
Para Keluarga di Cina pun enggan pergi ke Malaysia sekalipun difasilitasi. Salah satunya Guo Qishun yang ragu pergi ke Cina.
''Mereka (Cina dan Malaysia Airlines) masih memperlakukan kita dengan sikap yang buruk. Jika kita pergi ke Malaysia, mereka akan mengurus kami? Aku meragukannya,'' kata dia.