REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pengaturan perjalanan untuk dua penumpang dengan menggunakan identitas palsu dalam penerbangan MAS dilakukan di Pattaya dan dibayar lunas.
Dilansir dari The Star, agen perjalanan Thailand yang memesan tiket tersebut mengatakan telah diminta untuk mengurus perjalanan atas nama warga Iran.
Benjaporn Krutnait, pemilik agen perjalanan Grand Horizon di Pattaya, mengatakan warga Iran itu dikenal sebagai Mr Ali. Menurut dia, Mr Ali memintanya untuk membeli tiket murah ke Eropa untuk dua orang pada 1 Maret lalu.
Awalnya, Benjaporn memesan tiket untuk satu orang dengan penerbangan Qatar Airways dan satunya lagi dengan penerbangan Etihad. Tetapi, tiket tersebut telah kadaluwarsa karena tidak ada konfirmasi lagi dari Ali.
Lalu, ketika ia mengontaknya kembali, Ali memesan tiket pesawat Malaysia Airlines dengan rute Beijing karena penerbangan tersebut yang paling murah. Teman Ali yang membayarkan tiket kepada Benjaporn menambahkan, tidak ada bukti Ali tahu bahwa dua orang tersebut melakukan perjalanan menggunakan paspor yang dicuri.
Benjaporn pun mengaku tak percaya jika Ali dikaitkan dengan terorisme. Lantaran, menurut dia, ia tidak memesan tiket secara khusus dengan penerbangan Kuala Lumpur-Beijing, tapi meminta rute penerbangan termurah ke Eropa.
Benjaporn mengaku ikut mengomentari masalah ini karena prihatin atas munculnya spekulasi aksi terorisme dan ingin publik mengetahui fakta yang sebenarnya.