Selasa 11 Mar 2014 09:00 WIB

Warga Ukraina di Amerika Tolak Intervensi Rusia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Russia's President Vladimir Putin (file photo)
Foto: Reuters/Aleksey Nikolsky/Ria Novosti
Russia's President Vladimir Putin (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, PITTSBURGH -- Komunitas orang-orang Ukraina di Amerika menyuarakan keprihatinan mereka atas rencana referendum pemisahan Crimea dari Ukraina, Senin (10/3). Mereka menolak atas keputusan yang menurut mereka diambil secara terburu-buru.

Dilansir dari Voice of America, mereka menyampaikan hal itu pada anggota Kongres AS dalam pertemuan balai kota di basement Gereja St Peter dan Paul, Gereja Ortodoks Ukraina di Carnegie, Pennsylvania. Mereka mengaku marah atas intervensi Rusia di semenanjung Ukraina, Crimea.

Hanna Chumachenko Lassansky, warga asli Ukraina yang tinggal di Amerika mengaku cemas karena pasukan Rusia bergerak semakin dekat dengan keluarganya yang berada di Ukraina. ''Keluarga saya berada sangat dekat dengan Crimea, kami tahu bahwa Crimea hanyalah awalan,'' kata dia. Selanjutnya, lanjut Lassansky, Rusia akan menginvasi Ukraina timur, selatan dan lainnya.

Lassansky bergabung dengan sekitar 50 warga Ukraina lain di Amerika. Ia mengatakan mereka akan mengirim pesan kepada anggota Kongres AS, Tim Murphy bahwa komunitas mereka menolak intervensi Rusia atas tanah air mereka.

''Para politisi Amerika harus memahami bahwa apa pun yang Putin sebut-sebut sebagai latar belakang budaya dan sejarah Ukraina menurutnya, kami tidak peduli,'' katanya. Menurut sejarah, Ukraina adalah 'hadiah' yang yang diberikan berikan Rusia pada Eropa.

Ukraina adalah negara pecahan Uni Soviet. Dalam bahasa Slavia, Ukraina berarti "daerah perbatasan". Murphy sendiri menyampaikan dukungannya atas tindakan komunitas ini. ''Amerika Serikat akan mendukung Ukraina untuk menentukan masa depannya sendiri,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement