Selasa 11 Mar 2014 19:21 WIB

Tak Ada Kejelasan, Keluarga Penumpang Malaysia Airlines Jadi Frustasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Keluarga salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, Surti Dahlia, menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) internasional keluarganya yang turut menjadi korban.
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Keluarga salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, Surti Dahlia, menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) internasional keluarganya yang turut menjadi korban.

REPUBLIKA.CO.ID, CYBERJAYA-- Menghilangnya pesawat Malaysia Airlines sejak Sabtu kemarin masih belum diketahui keberadaannya. Meskipun semua upaya telah dikerahkan untuk mencari keberadaan pesawat yang hilang itu, namun hingga kini jejaknya belum terlacak.

Dilansir dari The Star, beberapa kerabat dekat dari penumpang Cina yang ikut hilang dalam penerbangan itu telah tiba di hotel yang telah disediakan oleh pihak maskapai penerbangan MAS. Ketika mereka hendak makan siang di Cyberview Lodge Resort and Spa, mereka tiba-tiba berteriak pada media yang mengikuti mereka.

"Tolong, tinggalkan mereka sendiri! Ada wanita yang sedang hamil disini!" kata anggota keluarga yang ikut mendampingi mereka. Kerabat lainnya pun juga menutupi wajah mereka dan menghindari sorotan kamera. Mereka tampak frustasi atas insiden ini.

Kerabat dekat dan teman-teman para penumpang pesawat MAS itu meminta pihak berwenang untuk memperluas operasi pencarian mereka. Bagi mereka, petunjuk yang ditemukan dapat menjadi kabar yang menggembirakan.

Sementara itu, para keluarga yang berkumpul dalam sebuah pertemuan dengan perwakilan dari pihak Malaysia Airlines tampak sangat emosi dan frustasi. Mereka pun mengeluhkan lambannya informasi dan respon dari pihak maskapai.

"Tolong, jangan mengatakan pencarian sedang dilakukan lagi. Kami ingin tahu di wilayah mana kalian tengah melakukan pencarian, berapa banyak kapal yang digunakan dan apakah kalian telah menggunakan peralatan terbaik dalam pencarian," kata seorang kerabat dari penumpang pesawat.

Dalam pertemuan dengan pejabat dari pemerintahan Beijing, Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Transportasi dan Administrasi Penerbangan Sipil Cina, para keluarga tersebut mengaku telah mencoba menelepon anggota keluarganya yang berada dalam pesawat. Mereka mengatakan dapat menghubungi telepon seluler kerabat mereka, namun tak satupun menjawabnya.

"Saya masih mencoba menelepon kemarin, dan masih dapat dihubungi. Hari ini saya mencobanya kembali, tetapi saya tidak dapat menghubunginya. Bisa saja baterai handphone-nya telah mati karena pesawatnya telah hilang selama tiga hari," kata seorang pria tua yang berumur 60 tahun yang anaknya berada di dalam pesawat itu, seperti dilansir dari China Daily.

Anggota keluarga lainnya juga mengatakan telah memantau akun QQ, sebuah aplikasi pesan singkat yang populer di Cina, milik kerabatnya. Ia pun mengaku kerabatnya tersebut masih online selama dua hari sejak pesawat itu menghilang.

Namun, perusahaan Tencent Inc, yang mengoperasikan QQ, mengatakan mungkin para penumpang gagal menutup aplikasi tersebut sehingga tampak seperti sedang online.

Sementara itu, Ignitias Ong, CEO Malaysia Airlines, mengatakan seluruh keluarga penumpang dan kerabat yang ikut hilang telah dihubungi. Namun, pernyataan itu pun telah dibantah oleh beberapa keluarga penumpang. Mereka justru menyebut mengetahui berita insiden itu melalui media.

MAS sendiri telah menawarkan pihak keluarga untuk terbang ke Malaysia. Namun tawaran itu justru ditolak oleh sebagian anggota keluarga. "Saya tidak akan pergi ke Malaysia, sampai saya tahu apa yang telah terjadi dalam penerbangan itu," kata Jiang Bo dari Qingdao, provinsi Shandong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement