REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Program Pangan Dunia (WFP) Senin mengatakan perang saudara di Suriah menyebabkan lebih dari setengah juta orang tidak memperoleh bantuan pangan yang mereka butuhkan. Sementara, kekurangan dana juga memaksa badan PBB itu mengurangi jatah.
Dalam perang saudara berdarah tiga tahun, WFP mengatakan dalam pekan-pekan belakangan ini pihaknya menemukan sejumlah daerah di provinsi-provinsi Damaskus, Homs, Raqqa dan Daraa tidak dapat dimasuki.
Tetapi kendatipun demikian, WFP memberikan bantuan pangan kepada sekitar 71.500 orang yang tidak menerima bantuan selama beberapa bulan karena situasi yang tidak aman mencegah pengiriman-pengiriman kepada sekitar 500.000 orang yang sangat membutuhkannya.
"Konvoi-konvoi sebentar memasuki daerah-daerah yang dikepung dapat memberikan batuan darurat, tetapi WFP masih memerlukan akses yang layak dan berkesinambungan kepada penduduk untuk memberikan bantuan untuk menyelamatkan kehidupan dan juga akan menilai skala kebutuhan-kebutuhan itu," kata wakil kepala WFP, Amir Abdulla.
Badan itu bertujuan untuk mengunjungi sekitar 4.250.000 orang di Suriah setiap bulan, tetapi pada Februari mengatakan pihaknya berhasil memberikan rangsum pangan kepada hanya 3,7 juta orang serta 1,5 juta pengungsi di negara-negara tetangga.
''Dana yang kurang juga merupakan satu tantangan,'' kata WFP dengan menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa mengurangi jumlah bantuan bulan ini kepada para keluarga yang rawan di Suriah dengan 20 persen.
"Sebagai akibatnya, para keluarga menerima nutrisi lebih sedikit dari pada yang mereka butuhkan untuk tetap sehat," kata WFP dalam satu pernyataan.