REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Arab Saudi diminta untuk menarik cap teroris yang dilekatkan pada Ikhwanul Muslimin. Aliansi Nasional untuk Keabsahan Legitimasi menyatakan Ikhwanul Muslimin bukanlah organisasi teroris dan meminta Saudi mengakui itu.
Organisasi sayap Ikhwanul Muslimin ini juga meminta Saudi untuk mengakhiri dukungan atas kudeta terhadap presiden Mesir Muhammad Mursi. "Arab Saudi tetap menjadi penentu bagi umat dan negara Islam," demikian pernyataan Aliansi Nasional, Senin (10/3), seperti dikutip Al-Ahram.
Saudi, kata Aliansi, adalah pendukung penting bagi negara-negara Arab dan Islam. Karena itu, Aliansi Nasional mengaku terkejut atas sikap Saudi yang menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.
Saudi mendukung penuh jatuhnya rezim Mursi pada Juli 2013 dan pada pekan lalu telah menyetujui Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Ini sejalan dengan sikap Pemerintah Mesir yang mencap organisasi pendukung Mursi itu sebagai teroris.
Hubungan Mesir dan Ikhwanul sendiri semakin buruk setelah terjadi serangan bom mematikan di Sinai Selatan, bulan lalu. Pemerintah Mesir menuding aksi kekerasan itu dilakukan Ikhwanul Muslimin, yang kemudian ditolak keras grup ini.