REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sejumlah pertanyaan dan kebingungan mengelilingi seputar rincian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang beberapa waktu lalu. Kebingungan itu mulai dari posisi terakhir pesawat sebelum hilang, hingga referensi aneh mengenai penumpang gelap yang dikatakan mirip pesepakbola Mario Balotelli.
ROLers, berikut adalah sejumlah pertanyaan dan pembahasan yang berkembang tentang MH370, dilansir dari the Guardian, Rabu (13/2),
1. Apakah benar jejak pesawat telah ditemukan?
Beberapa penampakan puing dan minyak slicks telah dilaporkan, namun sejauh ini belum ada yang memastikan bahwa kedua penemuan itu adalah bagian dari MH370. Tim sedang memperluas wilayah pencarian di laut.
2. Dimana dan kapan terakhir kalinya MH370 terdeteksi?
Ini mungkin menjadi pertanyaan paling membingungkan dari semuanya. Malaysia Airlines berulang kali menyatakan bahwa Bandara Kuala Lumpur kehilangan kontak dengan pesawat pada pukul 02.40 waktu setempat atau dua jam setelah lepas landas, namun kemudian merevisi pertanyaan bahwa kontak terakhir dengan pesawat adalah pukul 01.30.
Pernyataan terakhir ini tampaknya lebih masuk akal sebab posisi terakhir yang berhasil dicatat adalah 120 mil dari Pantai Timur Kota Bharu. Data penerbangan secara online menunjukkan jika 40 menit setelah lepas landas, maka diperkirakan posisi terakhirnya adalah di Vietnam.
Ada juga dua penampakan yang masih belum dikonfirmasi bahwa ada sebuah pesawat terbang rendah di lepas pantai timur sekitar pukul 01.30 setempat. Namun, Profesor Ilmu Aeronautika di Universitas Embry-Riddle Aeronautical mengatakan saksi mata itu kurang bisa dipercaya.
Sejumlah pejabat otoritas penerbangan memperkirakan bahwa pesawat mungkin saja memutuskan berbalik. Pihak berwenang Singapura misalnya berhasil mendeteksi sinyal yang diduga sinyal telepon dengan cakupan terbatas di angkasa ketinggian 30 ribu kaki atau 9.100 meter di atas permukaan laut di wilayahnya.
Namun, itu masih jelas. Oleh karenanya, tim juga menyisir semenanjung barat di Selat Malaka. Mereka menduga radar militer menerima sinyal lemah yang diduga sinyal pesawat di dekat sebuah pulau kecil, Pulau Perak di lepas pantai barat laut Kuala Lumpur.