REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepala Staf Angkatan udara Malaysia membantah laporan media bahwa pihaknya melacak pesawat jet Malaysia Airlines yang hilang di atas Selat Malaka. Hal tersebut jauh dari tempat pesawat itu terakhir melakukan kontak dengan kontrol lalu lintas udara sipil.
Hal itu terjadi ketika pesawat tersebut menghilang empat hari yang lalu dalam penerbangan dari bandara Kuala Lumpur dengan tujuan Beijing.
"Saya ingin menyatakan bahwa saya tidak membuat pernyataan seperti itu," kata Kepala Angkatan Udara Rodzali Daud dalam sebuah pernyataan, Rabu (12/3).
Selat Malaka, salah satu lintasan laut tersibuk di dunia, terbentang di sepanjang pantai barat Malaysia. Maskapai ini mengatakan pada penerbangan Sabtu, yang membawa 227 penumpang dan 12 awak, melakukan kontak terakhir di kota pesisir Malaysia timur laut Kota Baru.