Rabu 12 Mar 2014 15:01 WIB

Obama Akan Sambut PM Ukraina di Gedung Putih

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
US President Barack Obama speaks about the National Security Agency from the Justice Department in Washington January 17, 2014.
Foto: Reuters/Kevin Lamarque
US President Barack Obama speaks about the National Security Agency from the Justice Department in Washington January 17, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON– Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menyambut Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk di Gedung Putih, Rabu (12/3). Obama menunjukan kesetiaan barat pada pemerintah baru Ukraina. Kedatangan Yatsenyuk guna menyiapkan strategi untuk referendum Crimea yang akan diputuskan pada Ahad mendatang.

Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan kunjungan Yatsenyuk itu bermaksud untuk meminta dukungan penuh terhadap orang-orang Ukraina dan legitimasi pemerintahan baru Ukraina. AS dan Eropa telah sepakat menyatakan bahwa referendum Crimea tidak lah sah. Pasalnya, pemerintah Ukraina harus terlibat dalam pengambilan keputusan yang akan diambil wilayahnya.

Yatsenyuk akan disambut di Gedung Putih dengan segala kemegahan selayaknya kunjungan kenegaraan kepala negara. Kedua pemimpin juga akan melakukan pertemuan di Ruang Oval dan memberi komentar singkat kepada media setelah melakukan diskusi.

Selain Obama, Wakil Presiden Joe Biden juga akan menghadiri pertemuan. Sementara Menteri Luar Negeri John Kerry akan bertemu dengan Yatsenyuk dalam pertemuan terpisah. Obama dan pejabat lain dinilai akan meningkatkan dukungan untuk pemerintahan baru Ukraina.

Selain itu, kedatangan Yatsenyuk ke Washington juga untuk mencari bantuan keuangan. Yatsenyuk mengatakan negaranya membutuhkan bantuan barat untuk mempertahankan diri melawan Rusia yang bersenjata lengkap.

AS telah menjanjikan bantuan pinjaman sebesar satu miliar dolar AS dan dukungan teknis lainnya menjelang pemilu Ukraina bulan Mei mendatang. Obama mendesak Kongres menyetujui pinjaman tersebut untuk melengkapi bantuan tambahan dari Dana Moneter Internasional.

Komite Hubungan Luar Negeri berencana untuk melakukannya pada hari Rabu bersamaan dengan menjatuhkan sanksi pada Rusia. Pihak Dewan AS juga mayoritas mendukung pinjaman untuk Ukraina. Uni Eropa sendiri telah menjanjikan bantuan sebesar 15 miliar dolar AS, juga 35 miliar dolar AS dalam bentuk pinjaman penyelematan Internasional untuk Kiev yang akan diberikan dalam dua tahun kedepan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement