Rabu 12 Mar 2014 17:48 WIB

Pencarian Malaysia Airlines Diperluas ke Laut Andaman

  Lokasi kontak terakhir dari pesawat MH 370 Malaysia Airlines yang terpantau oleh radar.
Foto: AP/flightradar24.com
Lokasi kontak terakhir dari pesawat MH 370 Malaysia Airlines yang terpantau oleh radar.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Badan Pelaksana Maritim Malaysia (MMEA) telah memindahkan tim pencarian dan penyelamatan ke Laut Andaman di selatan Thailand untuk melanjutkan pencarian penerbangan MH370 Malaysia Airlines yang hilang, kata pejabat Malaysia, Rabu.

Menteri di Departemen Perdana Menteri Shahidan Kassim mengatakan badan itu telah memperluas wilayah operasinya dengan harapan untuk menemukan petunjuk yang mungkin bagi penemuan pesawat yang hilang tersebut.

"MMEA akan secara agresif mengintensifkan pencarian yang saat ini dibantu oleh banyak pemerintah asing," katanya.

Sebuah penerbangan Malaysia Airlines yang membawa 227 penumpang dan 12 awak hilang di daerah dekat Laut China Selatan pada Sabtu saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing. Kontak dengan pesawat itu hilang bersama dengan sinyal radar pada pada pukul 02.40 waktu Beijing pada Sabtu ketika terbang di atas area kontrol lalu lintas udara Ho Chi Minh di Vietnam.

Sebuah kapal perang kedua Angkatan Laut China melaju ke posisi pada Selasa pagi dan bergabung dengan perburuan besar-besaran internasional untuk mencari penerbangan MH370 pesawat Malaysia Airlines yang hilang itu.

Setelah kedatangannya, Jinggangshan membentuk unit dengan Mianyang, yang tiba Senin, dan segera memulai operasi pencarian. Menurut Angkatan Laut China, dua kapal perang itu diperkirakan akan mencapai daerah tersebut masing-masing pada Selasa sore dan Rabu pagi, dan galangan kapal telah diperintahkan untuk mempersiapkan pindah ke Teluk Thailand untuk melengkapi kapal-kapal pencarian.

Puluhan kapal dan pesawat dari sekitar 10 negara menjelajahi perairan sekitar lokasi terakhir yang diketahui dari penerbangan MH370, tetapi sejauh ini belum ada petunjuk kuat pesawat tersebut telah ditemukan. Pesawat Boeing 777 itu tiba-tiba menghilang dari radar Sabtu pagi ketika membawa 227 penumpang dan 12 awak dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Di antara para penumpang, 154 adalah China, dan tujuh lainnya warga negara Indonesia. Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan upaya pencarian dan penyelamatan habis-habisan. Beberapa kapal sipil China telah dikirim untuk membantu misi itu.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement