Rabu 12 Mar 2014 20:41 WIB

Ini Analisis Mahasiswa Stanford University Tentang Hilangnya Pesawat MAL

Rep: c70/ Red: Joko Sadewo
Keluarga salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, Surti Dahlia, menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) internasional keluarganya yang turut menjadi korban.
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Keluarga salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, Surti Dahlia, menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) internasional keluarganya yang turut menjadi korban.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang mahasiswa Amerika, sarjana muda di Stanford University, Andrew Aude (20), memaparkan teori tentang menghilangnya Malaysia Airlines MH370. Mahasiswa ilmu komputer ini mengungkapkan teorinya di blog pribadi.

Seperti dikutip dari Straitstimes, Aude belajar teknik Aerospace. Ayahnya memiliki lisensi pilot maskapai dan dia tumbuh di lingkungan penerbangan. Dalam postingan di Tumbly-nya (http://mh370lost.tumblr.com/post/79214607814/my-recommendation-to-the-ntsb), dia mengungkapkan tentang kelaikan dan kelemahan pesawat Boeing 777.

Aude berteori bahwa MH 370 mengalami kegagalan komunikasi berbasis satelit serta dekompresi (tekanan udara di dalam kabin berkurang secara tiba-tiba). Fungsi auto pilot akan memastikan bahwa ketinggian pesawat bisa dipertahankan sebelum terjatuh di Laut Cina Timut, Laut Jepang atau Samudra Pasifik.

Tempat-tempat itu juga menjadi zona pencarian tim penyelamat. Beberapa sistem radar 777 bergantung pada satcom dan GPS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement