Kamis 13 Mar 2014 07:35 WIB

Kisah Para Saksi Mata yang Melihat Jatuhnya Pesawat Diduga MH370

Rep: Dessy Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Pesawat Malaysian Airline
Foto: kyodo news
Pesawat Malaysian Airline

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BARU -- Empat anggota kepolisian melaporkan beberapa saksi yang mengaku telah melihat pesawat terbang rendah, yang diduga merupakan pesawat MAS. Para saksi melihat kejadian itu di daerah Tumpat dan Bachok.

Wakil Kepala Kepolisian Kelantan Datuk Jalaludin Abdul Rahman mengatakan para saksi melaporkan bahwa mereka melihat pesawat itu terbang menuju ke utara, ke Laut Cina Selatan. 

Lanjutnya, berdasarkan laporan pada Ahad (9/3), pesawat itu terlihat di Kuala Besar, Pantai Cahaya Bulan (keduanya di Kota Baru), Geting (Tumpat), dan Pantai Senok (Bachok). 

"Menurut laporan, pesawat itu terlihat antara pukul 1.30 - 1.45 pagi. Sedangkan, seorang pengemudi bus yang memberikan pernyataannya secara sukarela pada Ahad lalu, mengatakan telah melihat sebuah pesawat terbang rendah di Penarik, Setiu, Terengganu, sekitar pukul 3.45 di hari yang sama penerbangan MH370 menghilang," kata Jalaluddin seperti dilansir dari The Star.

Lanjutnya, sopir tersebut menyakini ia melihat pesawat tersebut menyalakan lampu suar pesawat.  Ia sendiri memberikan pernyataan ini sebelum menyerahkan laporan ke Manager Departemen Penerbangan Sipil Kelantan Suaidi Yusof.

Sementara itu, di Marang, Terengganu, delapan warga telah memberikan laporan bahwa mereka telah mendengar suara ledakan yang berasal dari arah Pulau Kapas pada Sabtu kemarin. 

Warga tersebut berasal dari Kampung Pantai Seberang Marang dan memberikan laporannya di kantor polisi Marang. Alias Salleh (36), salah satu saksi, mengatakan ia dan temannya sedang berada di duduk di sebuah bangku, sekitar 400m dari pantai Marang. 

Ia mengaku mendengar suara seperti kipas mesin pesawat pada pukul 1.20. "Suara keras dan menakutkan itu berasal dari utara Pulau Kapas. Kami melihat di sekitar Pantai Rhu Muda tapi tidak melihat hal-hal yang aneh," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement