Kamis 13 Mar 2014 11:00 WIB

Tragedi MH370: 'Anak dan Menantuku Seharusnya Pulang Hari Ini'

Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..
Foto: AP/Laurent Errera
Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- ''Anak dan menantuku seharusnya pulang hari ini,'' demikian ungkap seorang ibu yang terus menangis meratapi nasib anak dan menantunya, penumpang Malaysia Airlines MH370 yang hilang kontak sejak Sabtu (8/3) dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.

"Isteri saya sangat merindukan mereka (anak dan menantunya). Itulah yang membuatnya terus menangis," kata Zamani Zakaria (56), ayah dari Mohd Razahan (23) satu dari 227 penumpang pesawat naas itu.

Zamani seperti dikutip sebuah media terbitan Kuala Lumpur, Kamis menjelaskan istrinya, Kamariah Sharif (55) terus menangis terisak-isak di luar lobi hotel sebelum memasuki hotel, Rabu (12/3) siang.

Dia dan isterinya senantiasa menatap foto Razahan yang ada di telepon selularnya dan selepas itu, istrinya tidak dapat membendung tangisnya.

Razahan, adalah anak sulung dari pasangan ini. Razahan dan istrinya (Norli Akmar Hamid) pergi ke Beijing menaiki pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak pukul 01.30 Sabtu dinihari (8/3). Pasangan ini pergi ke Beijing untuk berbulan madu.

Sebelum ini, Sarjan Hamid Ramlan (orang tua Norli) menyebutkan anak dan menantunya yang telah mendirikan rumah tangga pada 6 Oktober 2012 pergi ke Beijing karena rencana berbulan madu ke Cameron Highland.

"Dia ke Beijing untuk bulan madu. Sebelumnya mereka berencana berbulan madu ke Cameron Highland, tapi tidak kesampaian," ungkapnya.

Sementara itu, pemerintah Malaysia sampai hari keenam belum berhasil menemukan lokasi pesawat yang hilang tersebut.

Bahkan, Pemangku Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein menyampaikan pencarian akan diperluas di Laut China Selatan dan Selat Melaka dengan melibatkan 12 negara dalam pencarian pesawat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement