REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Perdana Menteri Ukraina, Arseny Yatseniuk mengatakan siap melakukan dialog dengan Rusia untuk mengatasi masalah di Crimea. Ia juga bersedia bernegosiasi untuk kepentingan etnis Rusia di Crimea. Arseny mengaku ia mengerti kekhawatiran Moskow terhadap pemenenuhan hak-hak etnis Rusia yang tinggal di negaranya itu.
''Jika ini tentang Crimea, pemerintah Ukraina bersedia memulai dialog nasional untuk meningkatkan hak-hak republik otonom Crimea, mulai masalah pajak hingga masalah bahasa,'' kata dia dalam sebuah forum di Washington setelah pertemuannya dengan Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih, Rabu (12/3).
Yatseniuk mengatakan pemerintahnya sangat ingin berbicara dengan Rusia. Meskipun ia juga menegaskan Ukraina, termasuk Crimea, akan tetap menjadi dunia barat. Obama mengatakan AS mengakui hubungan bersejarah antara Rusia dan Ukraina. Tapi ada proses konstitusional yang harus dipatuhi sehingga Rusia tidak bisa seenaknya mengerahkan pasukan.
Sementara, persiapan untuk referendum Crimea sudah mulai berjalan. Suasana pro-Rusia sangat kental memenuhi jalanan. Banyak banner dan spanduk bertuliskan pro-Rusia di pusat kota Crimea. ''Musim Semi-Crimea-Rusia!" dan ''Referendum-Crimea dengan Rusia!" adalah beberapa diantaranya.