Senin 17 Mar 2014 20:43 WIB

Buah Plum Australia Dijagokan sebagai Obat Alzheimer

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Sejumlah peneliti Australia menyatakan bahwa sebuah jenis buah plum Australia, yaitu plum Kakadu, bisa jadi obat ampuh bagi penyakit Alzheimer. Penyakit ini mengakibatkan penurunan daya ingat seseorang.

Plum Kakadu terdapat di Wilayah Utara dan Australia Barat. Menurut para peneliti tersebut, buah ini mengandung anti-oksidan yang bisa menghentikan penyakit Alzheimer yang mematikan sel-sel otak.

Profesor Ralph Martins, dari Universitas Edith Cowan di Australia Barat, menyatakan bahwa ujicoba untuk manusia diharapkan mulai berlangsung dalam waktu dua tahun mendatang. 

"Di percobaan-percobaan awal kami, yang kami lihat adalah meskipun kami tahu bahwa bila kita memaparkan sel-sel terhadap beta-amyloid, sel-sel tersebut akan mati, namun, bila paparan itu terjadi dengan adanya ekstrak dari plum Kakadu, apakah kita mencegah kematian sel-sel itu?" jelasnya, belum lama ini.

Beta-amyloid adalah zat beracun dalam penyakit Alzheimer yang membunuh sel otak.

Menurut Martins, sebelumnya memang ada percobaan-percobaan yang menggunakan zat-zat seperti kunyit, yang menunjukkan bahwa antioksidan bisa mencegah matinya sel akibat zat beracun. Namun, plum Kakadu diperkirakan memberi hasil yang lebih baik lagi.

"Tanaman asli ini menghasilkan antioksidan sebagai cara melindungi diri dari lingkungan yang berbahaya. Dibanding antioksidan-antioksidan lain yang kita tahu bisa bermanfaat mengobati penyakit Alzheimer, saya yakin anti oksidan satu ini lebih kuat," ucapnya.

Diharapkan, dalam waktu 12 bulan ke depan bisa diadakan pengujian manfaat buah plum tersebut terhadap sel-sel otak.

"Kita awalnya harus melakukan studi in-vitro, dan ini sudah mulai berlangsung," ucapnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement