REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Universitas Flinders di Adelaide, Australia Selatan, terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia. Langkah ini dimaksudkan guna menekankan betapa pentingnya hubungan antarpenduduk kedua negara.
"Gangguan hubungan antara Australia dan Indonesia mengenai masalah perlindungan perbatasan membuat hubungan antarpenduduk kedua negara, termasuk di bidang pendidikan semakin penting," kata Rektor Universitas Flinders Prof Michael Barber, belum lama ini.
Menurut rilis media yang diterima ABC hari Kamis (13/3/2014), Prof Barber saat ini mengadakan kunjungan ke Jakarta dan Yogyakarta, dan akan menandatangani Piagam Kerjasama (MOU) dengan Bappenas dan Kementerian Agama.
"Di saat seperti inilah diplomasi lunak (soft diplomacy) melalui kerjasama pendidikan, dan hubungan yang sudah lama antara Flinders dengan Indonesia berperan, dan itulah mengapa saya mengunjungi Indonesia," tambah Barber.
Di Indonesia, Prof Barber akan bertemu dengan Rektor UGM Yogyakarta, Prof Pratikno, guna menandatangani persetujuan bagi jurusan baru, yang akan memberikan dua gelar di bidang Manajemen Kesehatan/Administrasi Publik.
Prof Barber dan Prof Pratikno juga akan mendiskusikan cara untuk memperkuat hubungan kedua institusi di bidang penelitian, pengajaran dan pertukaran pelajar. Prof Pratikno adalah alumnus Flinders dan tahun 2013 mendapat gelar doktor kehormatan.
Prof Barber mengatakan bahwa kemitraan Flinders dengan delapan universitas di Indonesia akan memungkinkan para mahasiswa Flinders belajar dan melakukan praktikum di Indonesia.
Bulan Februari lalu, 19 mahasiswa Flinders dari berbagai disiplin ilmu mengunjungi Universitas Indonesia dan univeristas di Surabaya guna melakukan kegiatan akademik dan aktivitas lain termasuk pengenalan bahasa, politik, budaya, hukum dan ekonomi Indonesia.
Gamelan di Pendopo Flinders, salah satu pertanda hubungan dekat dengan Indonesia. (Foto: Flinders University Media Department)
"Pertukaran di bidang pendidikan tidak saja membawa manfaat dalam hal pengetahuan dan ketrampilan, namun juga meningkatkan rasa hormat dan pemahaman antar kedua pihak," kata Prof Barber.
Dia mengatakan bahwa kerjasama yang dijalin Flinders dengan para pejabat senior Indonesia dan juga berbagai institusi pendidikan akan membuat terjadi peningkatan dukungan universitas bagi pengajaran bahasa Indonesia.
Universitas Flinders adalah satu-satunya institusi di Australia Selatan yang memiliki jurusan bahasa Indonesia di tingkat universitas dan jurusan yang khusus mempelajari budaya, poltik dan tatanan masyarakat Indonesia.
Flinders juga menjadi salah satu pendukung Indofest, festival tahunan masyarakat Indonesia di Australia Selatan, yang akan diselenggarakan 13 April.
Prof Barber mengatakan hubungan Flinders dengan Indonesia selama 40 tahun terakhir telah mencetak 900 lulusan Indonesia dari Flinders yang sekarang bekerja di berbagai institusi penting di Indonesia.
"Ini adalah salah satu hubungan internasional yang paling berharga bagi Flinders dan ini akan terus berkembang," jelasnya.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).