Kamis 13 Mar 2014 16:07 WIB

Keluarga Penumpang Malaysia Air Pasrah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
A relative (woman in white) of a passenger onboard Malaysia Airlines flight MH370 cries as she talks on her mobile phone at the Beijing Capital International Airport, March 8, 2014.
Foto: Reuters/Kim Kyung-hoon
A relative (woman in white) of a passenger onboard Malaysia Airlines flight MH370 cries as she talks on her mobile phone at the Beijing Capital International Airport, March 8, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA-- Keluarga para penumpang pesawat Malaysia Airlines terlihat sangat frustasi. Mereka menunggu cemas informasi dari pihak berwenang. Selamat Omar (60), ayah dari insinyur penerbangan Mohd Khairul Amri Selamat, berteriak kepada seorang pejabatnyang membantu mengumpulkan para keluarga di sebuah hotel.

Ia frustasi karena tidak ada kabar terbaru dari hilangnya pesawat itu. Saat itu, sekitar pukul 11 pagi, ia mendekat anggota staf Malaysia Airlines dan tiba-tiba meneriakinya. "Saya ayahnya!" katanya berteriak, seperti dilansir dari The star.

Tak lama kemudian, ia pun dibawa menjauh oleh para relawan. Ia pun berbicara pelan kepada relawan itu. "Biasanya saya menerima kabar terbaru saat ini, tetapi tak ada satupun yang memberikan saya informasi, saya khawatir," katanya.

Relawan itu pun mengatakan bahwa ia akan menyerahkan MAS untuk terus memberi kabar informasi terbaru terkait pesawat yang hilang itu. Sedangkan, istri dari Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Sofuan Ibrahim, masih berharap pesawat itu akan kembali.

Wantom Wan Chik (74), mengatakan keyakinannya bahwa anaknya dalam keadaan baik-baik saja dan aman. "Saya berharap pejabat akan segera menemukannya," katanya.

Sementara di Klang, G Subramaniam (60), juga tengah merindukan anaknya yang turut hilang bersama pesawat MAS. "Kejadian ini sangat menyakitkan dan saya tidak pernah berharap hal ini terjadi," katanya. Di Cyberjaya, pengamanan ketat dilakukan terhadap anggota keluarga korban pesawat yang berasal dari Beijing. Mayoritas penumpang MAS itu merupakan warga Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement