REPUBLIKA.CO.ID, Muslim Amerika sedang berbahagia. Mereka yang tergabung dalam beberapa komunitas muslim, kini bersatu dalam satu payung agar bisa lebih memperlihatkan taji kekuatan mereka. Tujuan pembentukan pemersatuan komunitas ini, yang paling dekat adalah agar muslim Amerika diakui dan bisa melakukan sensus menunjukkan berapa jumlah muslim yang tinggal di negri ini.
Nantinya, jika sudah tercatat jumlah dengan sensus sebenarnya, muslim Amerika akan lebih mudah untuk mempublikasikan tujuan anggota dan mengekspos hak-hak mereka. Selama ini, tak diketahui jumlah pasti seluruh muslim yang ada di Amerika. Semuanya hanya berdasarkan perkiraan.
Pew Research Center melalui berbagai penelitian yang dilakukannya, hanya bisa memberikan data perkiraan jumlah muslim di Amerika sekitar enam hingga tujuh juta jiwa. Untuk itu, langkah untuk mengumpulkan semua muslim dan mendatanya melalui berbagai komunitas ini perlu diacungi jempol.
Paling tidak, yang datang dalam acara penyatuan komunitas muslim Amerika ini, ada sepuluh organisasi. Mereka pun mengumumkan secara resmi persatuan ini dan sepakat dengan tujuan dibentuknya persatuan muslim ini, agar keprihatinan dan hambatan yang diterima muslim di Amerika bisa lebih disuarakan.
Kesepuluh organisasi muslim Amerika ini kemudian setuju untuk berada dalam satu payung organisasi bernama US Council of Muslim Organizations (USCMO). Mereka diantaranya adalah The Council on American-Islamic Relations (CAIR), Muslim Legal Fund of America, Muslim American Society, American Muslims for Palestine, Islamic Circle of North America, Muslim Alliance in North America, Muslim Ummah of North America, The Mosque Cares, American Muslim Alliance, dan Mosque Foundation.
Sekretaris jenderal terpilih dari USCMO, Oussama Jammal, mengatakan hal ini sudah lama ditunggu-tunggu oleh komunitas muslim Amerika. “Kami senang organisasi-organisasi besar bisa berkumpul menjadi satu payung dan bisa lebih menyuarakan harapan masyarakat muslim amerika,” ujarnya, dilansir dari Islamtoday, Kamis (13/3).
Agenda prioritas USCMO kali ini adalah mengadakan sensus nasional. Sensus ini, menurut Jammal, nantinya akan membuat database yang bisa digunakan untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat muslim dalam pemilu mendatang.
“Ini akan menjadi kabar bahagia bagi semua muslim Amerika yang peduli pada perkembangan negeri dan pelayanan publik, karena nantinya mereka sadar bahwa mereka punya hak suara dan payung organisasi yang melindunginya,” katanya.
Selain memberikan hak suara, anggota muslim Amerika juga nantinya bisa punya kesempatan untuk dipilih sebagai pemimpin Amerika.