REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Korban tewas akibat bentrokan yang terjadi di jalan-jalan di Kota Caracas, Venezuela pada Rabu (13/3), bertambah menjadi 25 orang. Kekerasan dimulai ketika tentara Garda Nasional diblokir oleh demonstran yang berasal dari oposisi.
Tentara akan meninggalkan Plaza Venezuela menuju ke kantor ombudsman, lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik. Mahasiswa melemparkan batu dan bom bensin. Sementara pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan meriam air.
Ribuan pendukung dan penentang Presiden Nicolas Maduro turun ke jalan-jalan ibu kota. Para demonstran memperingati satu bulan sejak pertumpahan darah pertama dalam kerusuhan baru-baru ini di negara anggota OPEC.
Seperti dikutip dari Reuters, sejumlah orang melihat puluhan orang meninggal dengan luka-luka di jalanan. Di negara bagian Carabobo, seorang mahasiswa, seorang pria setengah baya dan seorang kapten tentara ditembak mati.
Aktivis oposisi menyalahkan pendukung pemerintah bersenjata atas penembakan mahasiswa di kota Valencia. Gubernur Carabobo mengatakan tembakan berasal dari penembak jitu di antara pengunjuk rasa.