Jumat 14 Mar 2014 19:40 WIB

Penghuni Guantanamo Tinggal 154 Orang

tahanan guantanamo
Foto: telegraph
tahanan guantanamo

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon mengirimkan seorang tahanan dari penjara Guantanamo pulang ke Aljazair, setelah menahan dia di fasilitas itu selama 12 tahun tanpa diadili.

Tindakan itu mengurangi jumlah para tahanan di penjara militer itu menurun menjadi 154 orang, sementara Presiden AS Barack Obama berusaha memenuhi satu janjinya untuk menutup kamp tahanan yang kontoversial di pangkalan angkatan laut AS di Kuba tenggara itu.

"Ahmed Belbacha, 44 tahun disetujui bagi pengiriman itu oleh satuan tugas yang dibentuk untuk meninjau kasus-kasus berdasarkan satu perintah eksekutif tahun 2009," kata Pentagon dalam satu pernyataan seperti dilansir antara, Jumat (14/3).

Seperti yang diungkap dokumen-dokumen yang diberikan kepada surat kabar The New York Times, warga Aljazair itu ditahan karena dituduh menghadiri satu kamp pelatihan Al Qaida di Afghanistan. Disebutkan pula, ia adalah seorang veteran militer Aljazair yang hadir di masjid Finsbury Park di London, yang kenudian dikenal sebagai satu pusat kelompok garis keras Islam.

Pada awal tahun 2001, Belbacha pergi ke Afghanistan, di mana ia menerima latihan senjata di satu kamp militer. Ketika invasi AS dimulai setelah serangan 11 September, ia lari ke Pakistan, di mana ia kemudian ditangkap dan diserahkan kepada AS.

Satu tinjauan AS sebelumnya menilai ia berisiko keamanan menengah dan benilai kecil bagi badan-badan intelijen. Pada tahun 2007,  Belbacha meminta satu pengadilan tahun 2007 untuk melarang pihak berwenang AS mengirim dia pulang ke negara asalnya Aljazair, dengan mengatakan ia khawatir akan menghadapi penyiksaan oleh pemerintah di negara itu.

Pentagon tidak menyebut apakah Belbacha akan ditahan di Aljzair. "AS berkoordinasi dengan Pemerintah Aljazair untuk menjamin pemindahan ini dilakukan dengan jaminan-jamainan keamanan yang layak dan perlakuan yang manusiawi," katanya.

Belbacha juga ikut melakukan satu gugatan bersama para tahanan lainnya menyangkut pemberian makan secara paksa terhadap para tahanan yang melakukan mogok makan tetapi satu pengadilan bulan lalu memutuskan bahwa aksi itu dapat dilanjutkan.

Dengan pemindahannya itu maka kini masih ada dua warga Aljazair yang masih ditahan di Guantanamo.

Obama mengatakan penjara tu merusak nama AS di dunia internasional tetapi rencananya untuk menutup fasiitas itu ditolak oleh Kongres, yang melarang pemindahan para tahanan ke bumi AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement