Sabtu 15 Mar 2014 01:16 WIB

Bom Bunuh Diri Tewaskan 19 Orang di Peshawar

Rep: dessy saputri/ Red: Taufik Rachman
Ledakan di Baghdad
Foto: tribunkaltim.co.id
Ledakan di Baghdad

REPUBLIKA.CO.ID,PESHAWAR -- Ditengah seruan gencatan senjata oleh pemerintah Pakistan, rangkaian serangan justru terjadi di kota Peshawar dan Quetta pada Jumat ini dan menewaskan 19 orang. Insiden ini merusak harapan kesepakatan perdamaian dengan para pemberontak yang berencana menggulingkan pemerintahan.

Dilansir dari Reuters, di Peshawar sebuah bom bunuh diri terjadi di depan kendaraan kepolisian. Menurut kepolisian, aksi ini pun menewaskan sembilan orang yang tengah berdiri di dekat kendaraan itu, termasuk wanita dan anak-anak.

Kepala Kepolisian Peshawar Faisal Kamran  mengatakan sasaran serangan itu adalah pembawa personel lapis baja. "Polisi dikerahkan dalam kendaraan lapis baja untuk memberikan keamanan  di luar masjid selama sholat Jumat ketika serangan itu terjadi," katanya.

"Untungnya para polisi tetap aman, tetapi beberapa warga sipil pun terluka dan bahkan tewas," tambahnya. Sementara itu, Jamil Shah, juru bicara rumah sakit terbesar di kota itu, mengatakan 30 orang terluka akibat serangan ini.

Di Quetta sendiri, setidaknya 10 orang tewas dan 35 lainnya terluka ketika sebuah sepeda motor yang membawa bom meledak di dekat perguruan tinggi di pusat kota. Serangan-serangan tersebut terjadi ketika Perdana Menteri Nawaz Sharif mencoba memberlakukan kembali proses gencatan senjata dan perdamaian dengan militan Taliban Pakistan.

Kelompok pecahan Taliban, Ahrar-ul-Hind atau Liberator India mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. "Kami bertanggung jawab baik serangan di Peshawar dan Quetta," kata kepala kelompok tersebut, Umar Qasmi. "Kami tidak mematuhi pembicaraan tersebut dan akan melanjutkan serangan," tambahnya.

Sementara itu, pemimpin Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) mengutuk serangan itu. "TTP mengutuk keras serangan Peshawar dan Quetta. Kami tidak berkaitan dengan serangan tersebut karena kami mengikuti gencatan senjata," kata Juru Bicara TTP Shahidullah Shahid.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement