REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tim investigasi kasus hilangnya pesawat MH370 dengan tujuan Kuala Lumpur-Beijing kembali memfokuskan penyelidikannya ke dalam pesawat jenis Boeing 777-200 ER.
Dalam konferensi pers yang berlangsung siang tadi, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengungkapkan, terdapat indikasi adanya tindakan disengaja yang membuat sistem komunikasi pesawat mati.
"Kami akan fokus kembali kepada pesawat,"ujar Najib yang disiarkan langsung Channel News Asia Sabtu (15/3). Menurutnya, ada seseorang yang dengan sengaja mematikan transponder pesawat dan menerbangkan pesawat tersebut selama tujuh jam.
Transmitter-Responder adalah radio pemancar di kokpit yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan darat. Ketika transponder menerima sinyal dari radar ‘sekunder’ yang lebih canggih di darat, transponder akan mengirimkan kembali kode squawk dan informasi mengenai posisi pesawat, ketinggian, serta tanda panggilannya.
Meski media melaporkan kemungkinan pembajakan terhadap pesawat canggih itu, Najib mengaku belum memiliki bukti kuat tentang tuduhan tersebut. Menurutnya, tim investigasi masih menyelidiki apa yang terjadi di balik hilangnya MH 370.