Ahad 16 Mar 2014 22:26 WIB

Belum Ada Pembajak yang Hubungi Pemerintah Malaysia

Menteri Transportasi dan Pertahanan Malaysia dalam konferensi pers hilangnya Malaysia Airlines, Ahad (9/3).
Foto: Edgar Su/Reuters
Menteri Transportasi dan Pertahanan Malaysia dalam konferensi pers hilangnya Malaysia Airlines, Ahad (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Adanya bukti jika sistem komunikasi pesawat Malaysia Airlines bernomor MH370 telah dimatikan dengan sengaja menguatkan dugaan pembajakan dalam pesawat tersebut.

Hanya, Menteri Perhubungan Malaysia Hishammudin Hussen mengungkapkan, tidak ada kelompok pembajak manapun yang membuat permintaan usai hilangnya pesawat berjenis Boeing 777-200 ER. Dia pun menolak untuk mengomentari isu yang mengatakan jika pesawat sudah didaratkan di suatu tempat.

Menteri juga enggan menanggapi spekulasi jika hilangnya pesawat bisa menimbulkan apa yang terjadi saat peristiwa 9/11. Hisham cuma mengatakan, "Sulit untuk memastikan kalau pesawat telah dibajak atau adanya terorisme,"jelasnya, seperti dikutip dari The Straits Times.

Pencarian terhadap pesawat memasuki fase dramatis ketika Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan untuk pertamakali pesawat dialihkan dengan sengaja. Berdasarkan radar militer, menurutnya, MH 370 bisa terbang diantara dua kooridor, yakni ke arah utara hingga ke perbatasan Kazakhstan di Asia Tengah atau ke arah selatan melalui Samudera Hindia hingga Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement