REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kantor berita Rusia, RIA melaporkan sekitar 93 persen warga Crimea memilih bergabung dengan Rusia.
Tempat pemungutan suara di Crimea ditutup pada pukul enam sore waktu setempat. Kantor berita Rusia lain Interfax menyatakan hampir 80 persen pemilih memberikan suaranya. Hasil sementara yang dilaporkan RIA tersebut dihitung oleh Crimean Institute of Political and Social Research.
Di ibu kota Crimea, Simferopol orang-orang berkumpul merayakan hasil referendum. Mereka mengibarkan bendera Rusia sembari menanti pengumuman hasil resmi.
Pemungutan suara warga Crimea tidak diakui oleh Ukraina dan pemerintah negara Barat. Pemungutan suara ini memicu krisis Timur-Barat terburuk sejak Perang Dingin dan mengancam eskalasi krisis di Ukraina.
Pun, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) mengancam akan menjatuhkan sanksi, termasuk pembekuan aset dan larangan perjalanan.