REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk menghentikan uji coba roket mereka yang "provokatif" dan dinilai mengancam keamanan regional.
Desakan itu dikeluarkan Seoul sehari setelah Korea Utara menembakkan 25 roket ke pantai timur menuju Laut Jepang pada Ahad (16/3). "Korea Utara harus menghentikan aksi yang dapat meningkatkan ketegangan di negara tetangga," juru bicara kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan kepada wartawan, Senin (17/3).
"Aksi provokasi yang dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya dapat sangat membahayakan keamanan kapal-kapal laut dan pesawat yang melintas di daerah tersebut."
Pamer kekuatan oleh Korea Utara kali ini dilakukan bersamaan dengan latihan bersama militer Korea Selatan dan Amerika Serikat yang biasa dilakukan setiap tahun.
Korut menilai latihan militer tersebut sebagai kegiatan untuk melatih penyerbuan. Seoul dan Washington menyebut latihan tersebut sebagai kegiatan latihan pertahanan.