Senin 17 Mar 2014 18:32 WIB

Malaysia Periksa Kemungkinan Pilot MH370 Bunuh Diri

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Malaysia Airlines
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepolisian tengah mencari kemungkinan pilot pesawat Malaysia Airlines bunuh diri dalam investigasi menghilangnya pesawat MH370. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Transportasi Datuk Seri Hishammuddin Hussein, seperti dilansir dari The Star.

Namun, ia menolak mengatakan jika seseorang di dalam pesawat tersebut memiliki masalah pribadi. Hishammuddin mengatakan, Malaysia tidak akan menyembunyikan informasi yang dapat membantu penyelidikan. Hanya saja, informas itu tak akan menyampaikan ke publik sampai diverifikasi. 

Hal tersebut juga mengungkapkan bahwa Komunikasi Sistem Laporan Pesawat (ACARS) secara sengaja telah ditutup setelah melewati Kota Baru. Kemudian transponder-nya telah dimatikan dekat Igari. 

Sementara itu, CEO Malaysia Airline Ahmad Jauhari Yahya mengatakan tranmisi terakhir dari ACARS dilakukan pada pukul 1.07 pagi pada 8 Maret. Namun tidak diketahui kapan dimatikan karena tidak mengirimkan tranmisi 30 menit kemudian seperti yang telah diprogramkan. 

Investigasi awal juga menunjukan komunikasi terakhir dengan pengawas lalu lintas udara dilakukan oleh co-pilot pada pukul 1.19 pagi. Hishammuddin menolak untuk berspekulasi terkait komunikasi terakhir yang dilakukan setelah ACARS dimatikan atau tidak. 

Selain itu, MAS juga menyatakan tes psikometri merupakan prosedur standar bagi pilot dan para krunya. Bahkan digunakan dalam proses prosedur perekrutan. Pencarian pesawat MAS ini kini telah memasuki episode baru setelah PM Datuk Seri Najib Tun Razak mengakui kalau pesawat itu sengaja dialihkan. 

Sehingga, ada kemungkinan pesawat tersebut dapat terbang hingga Kazakhstan di Asia Tengah atau menuju Samudera Hindia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement