REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Sebuah studi baru mengenai dampak perubahan iklim menunjukkan, kerugian akibat penghangatan bumi pada hasil pertanian global ternyata lebih besar dari yang diperkirakan semula.
Studi oleh tim riset Australia, Kolombia, Amerika Serikat dan Inggris itu meneliti hasil-hasil pertanian global berdasarkan tingkat perubahan iklim yang diproyeksikan.
Salah seorang penulis laporan Mark Howden dari Australia mengatakan, studi itu menunjukkan, panen gandum, jagung dan beras menurun sekitar 5 persen untuk setiap tingkat penghangatan.
Hasil pertanian juga menurun lebih cepat dalam lingkungan tropis dibandingkan dalam lingkungan iklim sedang, menurut studi itu.
Dr Howden mengatakan, itu lebih buruk dari prakiraan sebelumnya. Dikatakannya, sektor pertanian perlu beradaptasi demi menghindari kekurangan pangan global.
Hasil studi itu akan diterbitkan di Jurnal 'Nature Climate Change' pekan ini.