REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kata-kata terakhir yang keluar dari ruang kokpit pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang Sabtu (8/3) lalu diyakini diucapkan kopilot pesawat.
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa adalah kopilot yang pada dasarnya berbicara," kata CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya dalam konferensi pers Senin (17/3) malam tadi.
Pesan terakhir dari kokpit --"All right, good night (baik, selamat malam)" terlontar setelah salah satu sistem pensinyalan krusial pada pesawat itu dimatikan secara manual.
Kapten Zaharie Ahmad Shah dan kopilot Fariq Abdul Hamid telah menjadi fokus utama penyelidikan mengenai nasib MH370, dengan salah satu pertanyaan kunci, siapakah yang mengendalikan pesawat ketika sistem komunikasi dimatikan.
Sinyal terakhir dari sistem data pesawat atau Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS) diterima 12 menit sebelum kalimat terakhir terucap. Kalimat tersebut dinilai janggal karena tidak mematuhi prosedur radio standar.
ACARS memancarkan informasi terpenting mengenai kondisi pesawat ke daratan. Transponder pesawat yang berfungsi merelay informasi radar mengenai lokasi pesawat, telah dimatikan hanya dua menit setelah pesan suara itu.
Setelah sepekan pencarian, penyelidikan mencapai titik terang usai Sabtu lalu Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengungkapkan bahwa pesawat itu sengaja menyimpang dari rutenya. Pesawat diduga terbang berjam-jam setelah mengelabui radar, ke sebelah barat Malaysia, jauh dari Laut Cina Selatan di mana pencarian kini dihentikan, demikian AFP.