REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Sebuah bom mobil meledak di akademi militer di timur kota Libya, Benghazi. Menurut sumber medis setempat, seperti dilansir dari BBC News, delapan orang telah tewas dan puluhan orang terluka akibat serangan ini.
Serangan tersebut menargetkan tentara yang akan mengikuti upacara kelulusan. Tak lama kemudian, serangan bom mobil yang kedua juga terjadi di tempat lain di Benghazi. Serangan ini juga memakan seorang korban jiwa.
Pihak pemerintah sendiri menyebut serangan itu sebagai tindakan teroris dan menyatakan tiga hari berkabung. Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
Namun, aparat keamanan Libya selama ini memerangi kelompok militan di kota tersebut. Benghazi merupakan tempat dimana para pemberontak muncul pada 2011 lalu dan menggulingkan kekuasaan Muammar Gaddafi.
Tetapi, sejak saat itu, Benghazi menjadi titik utama serangan terhadap institusi publik dan para pejabat. Beberapa kelompok di Benghazi, yang merupakan kota terbesar di timur Libya ini, menginginkan otonomi dan ingin mendapatkan bagian kekayaan minyak yang lebih besar di wilayah itu.