Selasa 18 Mar 2014 10:59 WIB

Obama Desak Abbas Ambil Risiko

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
Mahmoud Abbas
Foto: AP/Majdi Mohammed
Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama mendesak Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk membuat keputusan sulit dan mengambil risiko untuk perdamaian dengan Israel. Ia berharap negosiasi dapat dilakukan menjelang batas waktu perundingan pada 29 April mendatang.

"Kami tetap yakin ada peluang, " kata Obama kepada wartawan, sementara Abbas duduk di sampingnya di Gedung Oval. Sebelumnya Obama bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dua pekan lalu di Washington.

AS tengah berupaya mempersempit kesenjangan antara kedua belah pihak dengan kerangka kerja untuk kesepakatan damai. Selama pembicaraan pada Senin (17/3), menurut laporan Al Jazeera, Abbas mendesak agar Netanyahu terus melancarkan rencana pembebasan tahanan Palestina sesuai jadwal di akhir Maret.

Pembebasan tahanan ini menurutnya, untuk membantu proses perdamaian.Abbas juga setuju dengan solusi yang menyatakan negara Palestina dibangun di perbatasan sebelum Perang Timur Tengah tahun 1967. Netanyahu menyatakan Israel tak akan pernah benar-benar kembali ke batas sebelumnya itu.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry selama ini berupaya membawa kembali Israel dan Palestina ke perundingan, pada 29 Juli tahun lalu. Kerry menyatakan, tujuan AS adalah untuk mencapai kesepakatan status akhir kedua negara. Kerry memberi batasan  waktu negosiasi hingga 29 April.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement