REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah operasi yang digelar FBI menangkap seorang mahasiswa berusia 20 tahun di dekat perbatasan Amerika Serikat-Kanada. Pria muda tersebut diduga tengah dalam perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok garis keras yang diduga berafiliasi dengan Alqaidah.
Dilansir dari Aljazeera, Selasa (18/3), Departemen Hukum AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pria bernama Nicholas Teausant merupakan mualaf kelahiran AS. Ia menyatakan telah merencanakan untuk menyeberang ke Kanada dan melakukan perjalanan ke Suriah. Ia juga diduga akan bergabung dengan kelompok pemberontak Negara Islam Irak dan Levant (ISIL).
Teausant ditangkap di dekat perbatasan Kanada dan didakwa karena berusaha memberi dukungan pada organisasi teroris. Penyidik mengatakan, Teausant membahas rencananya panjang lebar pada seorang informan yang dibayar FBI. Berulang kali Teausant menegaskan ia serius berencana berangkat ke Suriah.
Informan kemudian menjembatani kontak antara Teausant dengan salah seorang agen federal yang menyamar. Pria itu pun mengakui pada agen bahwa ia ingin bergabung dengan pejuang pemberontak, sebelum akhirnya ia ditangkap.
Awal tahun lalu, Teausant telah menyatakan keinginannya untuk melihat kejatuhan AS. Ia menyatakan hal tersebut di dunia maya. "Aku akan senang jika bisa bergabung dengan tentara Allah, tapi aku bahkan tidak tahu bagaimana memulainya," ungkap Teausant dalam salah satu forum di dunai maya.
Di forum online tersebut ia juga berharap dapat bertarung di Suriah. Menurutnya ia akan menjadi seorang komandan dan akan berada di halaman depan setiap koran di AS. Salah satu rencana Teausant adalah muncul di video kelompok pemberontak, tanpa menutupi wajahnya.