REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Maskapai internasional Air Canada telah menunda penerbangan ke dan dari Venezuela. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kekerasan di negara tersebut sehingga keamanannya pun dikhawatirkan.
Dilansir dari BBC, maskapai ini menyatakan akan mempertimbangkan untuk melanjutkan rute penerbangannya setelah situasi di Venezuela kembali stabil. Maskapai Air Canada melayani tiga penerbangan antara Toronto dan Caracas tiap pekan.
"Karena kerusuhan warga sipil yang masih terjadi di Venezuela, Air Canada tidak dapat lagi menjamin keselamatan rute penerbangan. Sehingga diputuskan untuk menunda penerbangan ke Caracas hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata maskapai Air Canadia dalam pernyataannya.
Kemudian, maskapai akan mengembalikan uang para calon penumpang yang telah membeli tiket. Sedangkan, penumpang lainnya akan dicarikan penerbangan yang lain.
Sejumlah penerbangan internasional pun telah mengurangi jumlah operasi penerbangannya dalam beberapa pekan belakangan di Venezuela. Mereka pun mengeluhkan kontrol nilai mata uang yang sangat ketat oleh pemerintahan.
Kontrol mata uang asing membuat maskapai penerbangan asing kesulitan untuk mengembalikan uang yang diperoleh dari penjualan tiket di Venezuela. Penerbangan internasional pun mengatakan pemerintahan Nicolas Maduro memiliki hutang lebih dari 3 milyar dolar AS kepada pihak maskapai.
Januari lalu, maskapai Tame dari Ekuador juga telah menghentikan penerbangan ke Venezuela. Mereka pun menuntut pembayaran tiket yang terlambat dibayarkan, yakni senilai 43 juta dolar AS, sepertiga dari pendapatan tahunan perusahaan.